Sarana Untuk Tukar Pikiran

Kamis, 16 Oktober 2008

Arti Sukses

Ketika sekitar tahun 80an kota2 lain memilih jargon : tersenyum berseri, dll yang berkonotasi dengan kabersihan, Wonogiri memilih semboyan yang agak nyeleneh dari kebiasaan : sukses, lengkapnya : Wonogiri Sukses. Waktu itu dipikiran seorang remaja seperti saya agak kecewa dengan pilihan semboyan seperti itu tapi sekarang saya tahu betapa wong wonogiri pada waktu itu telah melompat jauh kedepan dengan memilih semboyan sukses. Tersembunyi tekad dan semangat untuk menjadi yang terbaik, menjadi pribadi yang sukses di segala bidang.
Kemudian saya merenung apa arti sukses bagi seseorang. Pikiran sempit akan mengatakan bahwa kesuksesan seseorang diukur dari tingginya pendidikan atau banyaknya harta yang telah dikumpulkan. Dengan berjalannya waktu saya jadi berpendapat bahwa ukuran sukses seperti itu sudah ketinggalan jaman. Sukses seseorang adalah jika anda menekuni, menikmati dan berbahagia dengan profesi yang anda geluti, apapun profesi itu. Masalah imbalan akan datang dengan sendirinya, bahkan bila imbalanpun tidak mengikutinya. Jadi bila saya pulang kampung mendengar cerita tentang teman2 masa kecil saya ada yang jadi birokrat, guru, pedagang beras, pedagang pakaian, usaha angkutan, bercocok tanam, wartawan, dosen ... saya sungguh berbahagia. Teman2ku telah banyak yang sukses dengan profesi yang mereka pilih karena mereka sangat menikmati pekerjaanya.
Saya punya teman-teman istimewa yang menginspirasiku sejak waktu saya masih kecil, bagaikan Ikal terinspirasi oleh Lintang dalam "Laskar Pelangi". Pribadi-pribadi istimewa yang saya yakin mereka nanti akan sukses nantinya, apapun pilihan profesi mereka nantinya. Teman-teman yang saya bilang "orang-orang multi talenta". Mereka pandai dan pintar, tapi dengan "kesadaran sendiri" tidak ingin menduduki posisi puncak menjadi ranking 1, 2 atau 3 walaupun saya yakin seyakin-yakinnya kalau mereka mampu. Saya yang sibuk berburu ranking (karena didesak oleh situasi dan kondisi) pada waktu itu sebetulnya menyesal karena banyak 'hal-hal menarik lain diluar sana" tidak sempat tersentuh, padahal minat-minat lain seperti itulah yang akan memperkaya batin dan bekal kita yang akan bisa digunakan untuk melawan hidup dihari2 mendatang. Dan saya tidak kaget kalau teman2 ku yang "berburu ranking" termasuk saya tidak jauh2 profesinya dari dosen, peneliti atau birokrat, profesi yang menurutku aman (Tanpa mengurangi rasa hormatku pada Nasih Widya Yuwono dan Alfi Satriadi). Hormatku pada Bambang Tri Subeno, Bambang Supriyadi dan Setyawan Purnomo Sakti, saya tahu anda adalah orang yang sukses dengan banyak bakat yang anda miliki. Terimakasih teman2, pengalaman itu sekarang saya jadikan referensi untuk mendidik anak2 saya. Saya jadi tidak menuntut apapun pada anak2ku, berkembanglah sesuka hatimu dimana nasib akan membawamu.
Jadi saya akan sangat sedih kalau masih ada perasaan bahwa si A tidak merasa sukses karena "belum punya apa-apa" dan misalnya merasa "hanya jadi bakul di pasar Wonogiri", sehingga menjadi minder untuk bertemu dengan teman lama. Yakinlah bahwa anda adalah pribadi yang sukses jika anda bangga dan menikmati jadi bakul di pasar atau apapun profesi anda. Dari kecil waktu masih blusukan di pasar Wonogiri saya sudah kagum pada mbok2 3 serangkai penjual sambal cabuk. Mereka adalah orang2 yang sukses menurut ukuran saya, dengan setianya menekuni dan menikmati profesinya berjualan sambal cabuk diatas tenggok dan tampah, walaupun mungkin imbalan yang layak tidak menghampirinya. Tapi saya dengar bahkan pak Hartopun mendatangkan cabuk dari mereka.
Wonogiri sukses, sukseslah tanah airku beserta orang2 yang mereguk air dari bumimu.

6 komentar:

jagoanulis mengatakan...

Selamat datang di dunia blogger.
Senang sekali rasanya.
Soal sukses, saya setuju pada pengertian: menjadi dan menikmati apa yang diinginkan; bukan harta, kedudukan, pangkat, dan sejenisnya.
Duh, saya malu ''diidolakan'' karena sebenarnya saya ingin meraih peringkat tertinggi, tetapi apa daya tangan tak sampai. Jadilah akhirnya masuk kelompok medioker: pintar enggak, bodo enggak !!
Salam.

Susilo mengatakan...

hid, di mataku sampeyan orang yang luar biasa dan langka (maksude yang lain pada seneng neko-neko, tapi kayaknya sampeyan kok gak tergoda).
masing-masing orang punya impian, termasuk aku pengennya jadi pinter kayak sampeyan, jago ngarang kayak beno, tapi takpikir-pikir kok enak jadi susilo aja ya, nggak terlalu kebeban kalo lagi pengin ngaco.
bener kok hid, ngelmu iku kalakone kanthi laku, jadi enaknya dilakoni ajalah hidup ini supaya ngelmu kita jadi lengkap.
salam hangat buat istri dan anak-anakmu... (bener ngendikane mbahmu, kayaknya sampeyan iku pancen elek ,ning nek bab ngangenine mbuh ..he.he.he).

Anonim mengatakan...

Setuju sangat mas Tahid...

Unknown mengatakan...

Assalamu 'alaikum juragan...
We... sedang meniti kesuksesan rupanya. Congrat...sukses menyertai ya.. Amin...

Hallo.... pak Tahid apa kabar? lama tak gak ketemuan ya....
Wis kangen je...

salam
kanca lawas...

mujtahid mengatakan...

Waduuh, bikin penasaran wae ... njenengan ki Joko sapa? Joko kanca SMP (diantaranya Joko Supriyanto), kanca SMA apa kanca kuliah (Joko Waluyo, Joko Suwarno, Joko Pitoyo apa Joko Heri Kusnanto). Mana alamat emailmu? Ngobrol di email wae ben gayeng

www=wong wonogiri sukse mengatakan...

salam kenal pak
sukseskan wonogiri